Pantau Kecukupan Air untuk Perkembangan Jagung pada Fase Masak Susu
Bintan – Perkembangan tanaman jagung pada Kegiatan Perbenihan Jagung Terstandar Kelas Benih Pokok yang dilaksanakan bersama Kelompok Tani Milenial Kreatif, di Desa Lancang Kuning, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan kini telah berumur 70 HST. Pada kesempatan ini (31/10), Kepala BSIP Kepri bersama Tim melakukan pemantauan langsung ke lokasi terkait kecukupan air untuk mendukung perkembangan tanaman jagung pada fase reproduktif (Fase R) ini.
Berdasarkan umurnya, saat ini tanaman jagung berada pada Fase R3 atau yang sering disebut Fase Masak Susu. Fase ini terbentuk 18-22 hari setelah silking (munculnya rambut dari dalam tongkol yang terbungkus kelobot, biasanya mulai 2-3 hari setelah tasseling/berbunga jantan). Pada fase ini, pengisian biji yang semula dalam bentuk cairan bening, berubah seperti susu. Akumulasi pati pada setiap biji sangat cepat, warna biji sudah mulai terlihat (bergantung pada warna biji setiap varietas), dan bagian sel pada endosperm sudah terbentuk lengkap. Kekeringan pada fase R1-R3 dapat menurunkan ukuran dan jumlah biji yang terbentuk. Oleh karena itu kecukupan air yang tersedia untuk tanaman jagung pada fase ini, sangat penting.
Akan tetapi kondisi cuaca di Lancang Kuning dan sekitarnya dalam 12 hari berturut-turut tidak terjadi hujan. Hal tersebut sempat meresahkan petani. Dalam keterangannya, Kepala BSIP Kepri, Ahmad Tohir Harahap, S.P., M.Si. menjelaskan ketersediaan air pada fase pengisian biji sangat penting untuk menentukan ukuran dan jumlah biji pada tongkol jagung. Namun menurutnya, varietas jagung yang dibudidayakan juga memiliki keunggulan tersendiri dalam merespon kekeringan. “Verietas Jakarin 1 memiliki keunggulan toleran terhadap kondisi cekaman kekeringan pada fase menjelang berbunga sampai panen dan pemupukan N rendah sehingga masih mampu tumbuh baik di lahan marginal seperti di Pulau Bintan ini,” terangnya.
Hujan yang mengguyur lahan perbenihan jagung hari ini cukup memberikan angin segar bagi petani. “Harapannya, dalam masa fase reproduktif berikutnya hingga sebelum masak fisiologis (R4-R5) kebutuhan air untuk perkembangan jagung dapat tercukupi sehingga biji dapat terbentuk sempurna untuk mendapatkan produksi benih jagung yang optimal,” pungkasnya.